Cari Kerja dengan Ekrut


Bisa melihat anak berkuliah dan lulus dari perguruan tinggi tentu menjadi suatu kebahagian dan kebanggaan tersendiri bagi setiap orang tua. Momen wisuda seringkali menjadi momen sakral yang tidak terlupakan, menjadi saksi bagaimana setiap kerja keras dan doa terbayarkan. Suatu momen yang menjadi akhir bagi pendidikan sekaligus pintu menuju dunia yang sesungguhnya. 

Pada tahun 2020 lalu, saya akhirnya menyelesaikan pendidikan dari salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta. Berkuliah disini memang menjadi cita-cita saya sejak dulu. Meski berjarak ribuan mil dari kampung halaman, namun tidak masalah selagi itu demi cita-cita. Kelulusan bagi mahasiswa tahun ini nampaknya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Di satu sisi memang membahagiakan akhirnya dapat menyelesaikan pendidikan namun disisi lain mesti menerima kenyataan bahwa wisuda secara langsung ditiadakan karena pandemi.

Setiap mahasiswa tentu memiliki mimpi untuk wisuda, karena pada saat itulah momen dimana seorang anak bisa membahagiakan dan membanggakan orang tuanya. Akan ada begitu banyak cerita yang menyenangkan dan mengesankan, begitulah kurang lebih berdasarkan pengalaman mereka yang pernah merasakan. Namun semakin meluasnya pandemi membuat kita harus berpikir logis bahwa segala kegiatan berkumpul mesti ditiadakan atau ditunda demi keselamatan bersama.

Kurang lebih dua minggu setelah wisuda, saya akhirnya mendapatkan ijazah dan transkrip yang berisi nilai-nilai selama kuliah. Ijazah dan Transkrip memang menjadi modal awal untuk dapat memasuki dunia kerja, kedua hal ini merupakan petunjuk pertama apakah seseorang benar memiliki keahlian dan tepat dalam mengisi suatu posisi demi keberlangsungan suatu perusahaan atau lembaga. Olehnya dalam suatu penerimaan, setiap pelamar seringkali diminta untuk menunjukkan Ijazah dan Transkrip Nilainya.

Akan tetapi dalam memasuki dunia kerja, setiap lulusan perlu menyadari situasi yang serba berbeda dari apa yang mungkin dibayangkan. Salah satu misalnya adanya persyaratan pengalaman kerja yang menjadi hal yang tentu tidak dapat dipenuhi oleh lulusan baru. Layaknya seseorang diminta mencuci tangan sebelum menggunakan keran air, bagaimana seorang lulusan baru memiliki pengalaman apabila tidak diberikan kesempatan untuk bekerja? Persyaratan pengalaman kerja menjadi suatu hal yang acapkali mengubur cita-cita para lulusan baru, meski perlu dimaklumi bahwa hal ini dilakukan perusahaan untuk menemukan seorang pencari kerja yang benar-benar siap untuk mengisi posisi yang dibutuhkan.

Selama ini biasanya dalam menggaet calon karyawan atau pegawai, perusahaan atau lembaga biasanya membuka penerimaan dengan mengikutsertakan diri dalam Job Fair. Namun dalam keadaan seperti saat ini, Job Fair menjadi suatu hal yang dilarang apabila diadakan secara tatap muka sebagaimana Job Fair pada umumnya, olehnya seringkali penyelenggara mengakalinya dengan mengadakan Job Fair secara online. Akan tetapi berdasarkan pengalaman saya, kita seringkali kebingungan dengan mekanisme penyelenggaraannya, karena beda penyelenggara tentu beda lagi mekanismenya.

Ada suatu hal yang menyedihkan yang saya rasa mengenai sistem penerimaan karyawan selama ini di Indonesia. Setiap dibukanya suatu penerimaan tenaga kerja seringkali direspon dengan membludaknya lamaran. Mungkin saja hal ini diakibatkan salah satu karena jumlah pengangguran semakin meningkat sedangkan jumlah lapangan pekerjaan stagnan atau mungkin menurun tiap tahunnya. Dalam kondisi seperti ini, posisi pelamar menjadi sangat lemah.

Saya teringat dengan salah satu foto yang pernah tersebar dan muncul dalam beranda salah satu sosial media saya dan mungkin pernah anda lihat juga, yang menunjukkan panjangnya antrian pelamar pada penerimaan karyawan salah satu minimarket. Dengan memakai kemeja putih dan bawahan hitam sambil membawa surat lamaran, para pelamar berdesak-desakan dan berpanas-panasan untuk dapat mengikuti seleksi penerimaan pegawai pada minimarket tersebut. Suatu kenyataan yang menyedihkan bagaimana lemahnya posisi pelamar dalam suatu penerimaan lowongan kerja.

Lemahnya posisi pelamar semakin diperparah dengan adanya pandemi Covid-19 yang memaksa begitu banyak perusahaan baik skala kecil maupun besar mengurangi jumlah karyawan yang tentunya berimbas dengan semakin besarnya jumlah pengangguran. Masih segar di ingatan beberapa waktu lalu ribuan buruh melakukan aksi di depan kantor perusahaan imbas adanya pengurangan pegawai karena pandemi yang tak terkendali. Yang dirumahkan atau diberhentikan tidak hanya mereka yang bekerja satu atau dua tahun pada perusahaan tersebut melainkan mereka yang juga telah bekerja belasan tahun.

Sumber: Badan Pusat Statistik


Apa yang dapat dilakukan para pencari kerja dalam menghadapi kondisi seperti ini?

Dalam menghadapi sebuah situasi yang tidak pasti, para pencari kerja sebaiknya dapat memanfaatkan waktu yang dimilikinya dengan melakukan berbagai hal yang penting. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan bagi para lulusan baru untuk bisa mendapatkan pekerjaan di tempat yang diinginkan. Beberapa hal tersebut adalah pertama dengan meningkatkan kemampuan diri dengan melakukan pembelajaran mandiri, mempersiapkan berkas lamaran sebaik mungkin, dan mencari pengalaman kerja dengan mengikuti berbagai program internship yang biasa dibuka oleh berbagai perusahaan.

1. Meningkatkan kemampuan diri

Kita perlu memahami bahwa yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah kandidat yang benar-benar siap bekerja. Olehnya kemampuan para pelamar menjadi hal penting untuk dinilai apakah dapat diterima atau tidak. Untuk itu para pelamar perlu berupaya lebih untuk terus meningkatkan kemampuan dirinya terutama pada bidang keahliannya atau bidang-bidang lain yang terkait dengan bidangnya. Nah, hal ini secara sederhana dapat dilakukan dengan belajar secara mandiri menggunakan berbagai kanal informasi baik dari buku-buku maupun dari sumber-sumber online.

Selama ini sebenarnya kurikulum pendidikan kita lebih menekankan pada self study, dosen atau guru biasanya hanya berkewajiban mengarahkan anak didiknya misalnya dengan memberikan ilmu pengantar pada berbagai materi dan mengarahkan mereka dengan memberikan contoh-contoh literatur yang dapat dipelajari. Maka dengan demikian kelulusan hendaknya tidak dijadikan sebagai akhir dalam proses pembelajaran melainkan merupakan suatu awal proses pembelajaran secara mandiri, yakni dengan menemukan sendiri berbagai literatur dan mengambil manfaat atau ilmu sebanyak mungkin dari hal tersebut.

2. Mempersiapkan berkas lamaran sebaik mungkin

Berkas lamaran merupakan hal pertama yang menjadi petunjuk perusahaan apakah akan melanjutkan aplikasi kita ke tahap berikutnya ataukah tidak. Olehnya penting kiranya berkas lamaran dibuat sebaik dan semenarik mungkin. Para pelamar perlu mengetahui dengan detil hal-hal apa saja yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan yang sesuai dengan keahlian yang kita miliki. Disini kita perlu menonjolkan poin-poin kemampuan kita yang mana yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan demikian kita perlu menyesuaikan setiap berkas lamaran kita dengan perusahaan yang kita lamar.

Selain itu aplikasi yang menarik memiliki peluang besar untuk dilirik oleh perusahaan. Olehnya kita perlu membuat berkas lamaran kita menarik yakni salah satunya dengan membuat CV yang menarik. Teman-teman bisa mencari berbagai referensi desain CV yang out of the box dan membuatnya dengan tetap menonjolkan poin-poin penting yang menjadi keahlian kita yang dibutuhkan oleh perusahaan. Disini deskripsikanlah kemampuan anda dengan kalimat yang singkat namun efektif. Hal ini karena perusahaan biasanya tidak memiliki banyak waktu untuk membaca keseluruhan CV kita yang tentu disebabkan salah satunya karena banyaknya lamaran yang masuk.

3. Mengikuti internship/magang

Kegiatan internship atau magang biasanya dibuka khusus bagi lulusan baru atau mahasiswa tingkat akhir yang memiliki keinginan untuk memiliki pengalaman kerja. Kegiatan ini biasanya rutin tiap tahun diadakan oleh berbagai perusahaan. Meski umumnya kegiatan magang juga perlu melalui proses seleksi namun disinilah para lulusan baru atau calon lulusan baru belajar melalui proses rekrutmen agar nantinya bisa terbiasa menghadapi proses serupa pada suatu lowongan pekerjaan. 

Pada proses rekrutmen magang tentu tidak membutuhkan persyaratan pengalaman kerja karena program semacam ini memang khusus diberikan kepada mereka yang ingin memiliki pengalaman dalam dunia kerja. Kegiatan semacam ini sebagian besar bahkan merupakan kegiatan yang dibayar, para peserta magang dapat diberikan gaji layaknya mereka yang bekerja pada perusahaan atau lembaga tersebut. Olehnya para lulusan baru atau calon lulusan baru perlu aktif mencari informasi mengenai program-program internship yang biasanya banyak tersebar informasinya melalui kanal media sosial.

Apa langkah selanjutnya jika ketiga hal diatas telah dilakukan?

Setelah berupaya meningkatkan kemampuan diri secara mandiri, mempersiapkan berkas lamaran sebaik mungkin dan telah ada kegiatan magang yang telah diikuti dan diselesaikan maka langkah selanjutnya adalah kita perlu secara aktif mencari lowongan pekerjaan melalui berbagai media. Hal ini bisa dilakukan dengan mencari informasi lowongan pekerjaan pada akun-akun lowongan kerja misalnya melalui instagram, twitter, facebook, hingga telegram. 

Sebenarnya selain melalui cara tersebut, ada satu cara baru cari kerja yang menarik dan patut teman-teman coba yakni dengan mendaftarkan diri pada talent marketplace. Layaknya marketplace pada umumnya dimana para consumer memilih dan membeli produk yang diinginkannya, maka talent marketplace adalah sarana bagi perusahaan untuk menemukan talent pada talent marketplace tersebut. Nah disini olehnya saya ingin memperkenalkan talent marketplace pertama di Indonesia yaitu Ekrut yang sangat menarik sekali untuk teman-teman coba.

 Tentang Ekrut 

Didirikan sejak tahun 2016, Ekrut merupakan digital talent recruitment yang menghubungkan perusahaan dengan pencari kerja. Jika teman-teman memiliki keahlian pada bidang Programming, Data, Design, Product and Digital Marketing, maka Ekrut merupakan sarana yang tepat bagi teman-teman untuk mendapatkan pekerjaan yang kalian impikan. Hingga saat ini telah lebih dari 3000 perusahaan yang menggunakan jasa Ekrut.

Untuk apa mencari jika anda bisa ditemukan? Cari kerja tidak perlu repot, sekali daftar langsung dilamar. Nah begitulah kurang lebih tujuan dibentuknya Ekrut, yakni dengan memberikan kemudahan bagi para pencari kerja untuk menemukan pekerjaan terbaik mereka  begitupula bagi perusahaan untuk mendapatkan para karyawan atau pegawai yang terbaik yang mereka butuhkan.


Kata mereka mengenai Ekrut

Bukan sekedar isapan jempol, nah berikut ini beberapa talent (pencari kerja) yang telah berhasil menemukan pekerjaan yang diimpikannya melalui Ekrut:


Bagaimana Ekrut memiliki kemampuan menghubungkan para pencari kerja dan perusahaan?

Masuknya banyak perusahaan menggunakan Ekrut tidak lepas dari kemudahan-kemudahan yang ditawarkan digital talent recruitment ini. Dengan Ekrut perusahaan akan dengan lebih mudah menemukan kandidat yang dibutuhkan melalui kemampuan tracking candidate yang dimiliki oleh Ekrut, selain itu perusahaan juga dapat dengan lebih mudah menjadwalkan proses interview dengan kandidat yang diinginkannya.


Kata perusahaan tentang Ekrut

Berikut ini adalah testimoni beberapa perusahaan yang telah menggunakan platform recruitment Ekrut:



Dapatkan tawaran pekerjaan dengan mengikuti kontes dari Ekrut

Ada satu hal yang membuat Ekrut menjadi begitu spesial, kita bisa mengikuti berbagai kompetisi yang diadakan oleh Ekrut untuk menunjukkan kemampuan kita. Kemampuan teknis menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang sekaligus untuk menunjukkan apakah kita layak atau tidak untuk diterima oleh perusahaan. Dengan berkompetisi tidak hanya tentang nilai tawar kita yang bakal meningkat melainkan juga dapat menjadi sumber pundi-pundi penghasilan. Nah, secara detil mengenai kompetisi ini dapat teman-teman lihat pada infohgrafis berikut:


Wah menarik bukan? Tunggu apalagi, segera daftarkan dirimu dan temukan pekerjaan impianmu melalui Ekrut.


Dengan semakin berkembangnya jaman maka sudah selayaknya perlu ada perubahan besar dalam proses penerimaan karyawan atau pegawai. Kita sebagai pencari kerja juga perlu menyadari bahwa sebenarnya dalam proses tersebut perusahaan adalah konsumen yang membutuhkan talent yang diyakini dapat memberikan manfaat kepada perusahaan mereka. Olehnya kita sebaiknya dapat memposisikan diri sebaik mungkin, sebagai seseorang yang juga memiliki posisi tawar. Nah untuk bisa sampai ke tahap tersebut maka perlu ada upaya untuk meningkatkan kemampuan diri dengan terus belajar dan meperbanyak pengalaman-pengalaman yang terkait dengan bidang masing-masing.

Adanya Ekrut yang merupakan digital talent recruitment platform dapat menjadi salah satu sarana yang sangat menarik bagi para pencari kerja untuk menemukan pekerjaan impian dengan lebih mudah, begitu pula bagi perusahaan untuk menemukan talent yang sesuai dengan kebutuhannya. Akhir kata terima kasih telah membaca artikel saya kali ini. Semoga kedepannya ada hal-hal menarik lain yang dapat saya bagi teman-teman disini. Semoga selalu sehat dan sampai jumpa.


Terima Kasih


Komentar

Quote

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” Pramoedya Ananta Toer